NAMA : REDHA GERIAWAN R.N
NAMA CANTIK : HIPOGONADISME
NIM
: 121420111035
ARTIKEL KANKER DARAH / LEUKEMIA
Leukemia atau kanker
darah adalah sekelompok penyakit neoplastik yang beragam, ditandai oleh
perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel-sel pembentuk
darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid. Sel-sel normal di dalam sumsum
tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal. Sel abnormal ini keluar
dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. Sel
leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal
dan imunitas tubuh penderita.
Kata leukemia berarti darah putih, karena pada
penderita ditemukan banyak sel darah putih sebelum diberi terapi. Sel darah
putih yang tampak banyak merupakan sel yang muda, misalnya promielosit. Jumlah
yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya.
Leukemia dapat diklasifikasikan atas dasar:
Perjalanan alamiah penyakit: akut dan kronis
Leukemia akut ditandai dengan suatu perjalanan
penyakit yang sangat cepat, mematikan, dan memburuk. Apabila tidak diobati
segera, maka penderita dapat meninggal dalam hitungan minggu hingga hari.
Sedangkan leukemia kronis memiliki perjalanan penyakit yang tidak begitu cepat
sehingga memiliki harapan hidup yang lebih lama, hingga lebih dari 1 tahun
bahkan ada yang mencapai 5 tahun.
Tipe sel
predominan yang terlibat: limfoid dan mieloid
Kemudian, penyakit diklasifikasikan dengan jenis sel
yang ditemukan pada sediaan darah tepi.
- Ketika leukemia mempengaruhi limfosit atau sel limfoid, maka disebut
leukemia limfositik.
- Ketika leukemia mempengaruhi sel mieloid seperti neutrofil, basofil,
dan eosinofil, maka disebut leukemia mielositik.
Jumlah leukosit
dalam darah
- Leukemia leukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah lebih dari
normal, terdapat sel-sel abnormal
- Leukemia subleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari
normal, terdapat sel-sel abnormal
- Leukemia aleukemik, bila jumlah leukosit di dalam darah kurang dari
normal, tidak terdapat sel-sel abnormal
Prevalensi empat
tipe utama
Dengan mengombinasikan dua klasifikasi pertama, maka
leukemia dapat dibagi menjadi:
- Leukemia limfositik akut (LLA) merupakan tipe leukemia paling sering
terjadi pada anak-anak. Penyakit ini juga terdapat pada dewasa yang
terutama telah berumur 65 tahun atau lebih
- Leukemia mielositik akut (LMA) lebih sering terjadi pada dewasa
daripada anak-anak.Tipe ini dahulunya disebut leukemia nonlimfositik akut.
- Leukemia limfositik kronis (LLK) sering diderita oleh orang dewasa
yang berumur lebih dari 55 tahun. Kadang-kadang juga diderita oleh dewasa
muda, dan hampir tidak ada pada anak-anak
- Leukemia mielositik kronis (LMK) sering terjadi pada orang dewasa.
Dapat juga terjadi pada anak-anak, namun sangat sedikit
Tipe yang sering diderita orang dewasa adalah LMA dan
LLK, sedangkan LLA sering terjadi pada anak-anak.
Patogenesis
Leukemia akut dan kronis merupakan suatu bentuk
keganasan atau maligna yang muncul dari perbanyakan klonal sel-sel pembentuk
sel darah yang tidak terkontrol. Mekanisme kontrol seluler normal mungkin tidak
bekerja dengan baik akibat adanya perubahan pada kode genetik yang seharusnya
bertanggung jawab atas pengaturan pertubuhan sel dan diferensiasi.
Sel-sel leukemia menjalani waktu daur ulang yang lebih
lambat dibandingkan sel normal. Proses pematangan atau maturasi berjalan tidak
lengkap dan lanbar dan bertahan hidup lebih lama dibandingkan sel sejenis yang
normal.
Etiologi
Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti, namun
diketahui beberapa faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi leukemia, seperti:
1.Radiasi
Radiasi dapat meningkatkan frekuensi LMA dan LMA.
Tidak ada laporan mengenai hubungan antara radiasi dengan LLK. Beberapa laporan
yang mendukung:
- Para pegawai radiologi lebih sering menderita leukemia
- Penderita dengan radioterapi lebih sering menderita leukemia
- Leukemia ditemukan pada korban hidup kejadian bom atom Hiroshima dan
Nagasaki, Jepang
2.Faktor leukemogenik
Terdapat beberapa zat kimia yang telah diidentifikasi
dapat mempengaruhi frekuensi leukemia:
- Racun lingkungan seperti benzena
- Bahan kimia industri seperti insektisida
- Obat untuk kemoterapi
Epidemiologi
- Di Afrika, 10-20% penderita LMA memiliki kloroma di sekitar orbita
mata
- Di Kenya, Tiongkok, dan India, LMK mengenai penderita berumur 20-40
tahun
- Pada orang Asia Timur dan India Timur jarang ditemui LLK.
Herediter
Penderita sindrom Down memiliki insidensi leukemia
akut 20 kali lebih besar dari orang normal.
Virus
Virus dapat menyebabkan leukemia seperti retrovirus,
virus leukemia feline, HTLV-1 pada dewasa.
Leukemia akut
Manifestasi
klinik
Manifestasi leukemia akut merupakan akibat dari
komplikasi yang terjadi pada neoplasma hematopoetik secara umum. Namun setiap
leukemia akut memiliki ciri khasnya masing-masing. Secara garis besar, leukemia
akut memiliki 3 tanda utama yaitu:
- Jumlah sel di perifer yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan
terjadinya infiltrasi jaringan atau leukostasis
- Penggantian elemen sumsum tulang normal yang dapat menghasilkan
komplikasi sebagai akibat dari anemia, trombositopenia, dan leukopenia
- Pengeluaran faktor faali yang mengakibatkan komplikasi yang signifikan
Alat diagnosa
Leukemia akut dapat didiagnosa melalui beberapa alat,
seperti:
- Pemeriksaan morfologi: darah tepi, aspirasi sumsum tulang, biopsi
sumsum tulang
- Pewarnaan sitokimia
- Immunofenotipe
- Sitogenetika
- Diagnostis molekuler
Transplantasi
SumSum Tulang Untuk Penderita Leukemia
Pengobatan leukemia berbeda-beda tergantung jenis dan
stadiumnya. Pengobatan leukemia kronik tidak seagresif leukemia akut. Untuk
pengobatan leukemia kronik, obat yang diberikan lebih sederhana dan dapat
diberikan secara diminum. Tujuannya hanya untuk mengendalikan pertumbuhan sel
kanker. Leukemia kronis dalam perjalanan penyakitnya dapat kambuh dan menjadi
leukemia akut. Pada fase kambuh tersebut, pengobatan dilakukan sesua dengan
terapi leukemia akut.
Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan
sel-sel kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari
beberapa siklus. Tahapannya adalah induksi (Awal), konsolidasi dan
pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel kanker secara progresif.
Tahap konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai sembuh
sempurna. Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi
yang biasa dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi
sumsum tulang.Untuk pengobatan leukemia akut, bertujuan untuk menghancurkan
sel-sel kanker sampai habis. Pelaksanaanya secara bertahap dan terdiri dari
beberapa siklus. Tahapannya adalah induksi (Awal), konsolidasi dan
pemeliharaan. Tahap induksi bertujuan memusnahkan sel kanker secara progresif. Tahap
konsolidasi untuk memberantas sisa sel kanker agar tercapai sembuh sempurna.
Tahap pemeliharaan berguna untuk menjaga agar tidak kambuh. Terapi yang biasa
dilakukan antara lain pemberian kemoterapi, radioterapi dan juga transplantasi
sumsum tulang.
Sumsum tulang adalah jaringan lunak yang ditemukan
pada rongga interior tulang yang merupakan tempat produksi sebagian besar sel
darah baru. Ada dua jenis sumsum tulang: sumsum merah (dikenal juga sebagai
jaringan myeloid) dan sumsum kuning. Sel darah merah, keping darah, dan
sebagian besar sel darah putih dihasilkan dari sumsum merah. Sumsum kuning
menghasilkan sel darah putih dan warnanya ditimbulkan oleh sel-sel lemak yang
banyak dikandungnya. Kedua tipe sumsum tulang tersebut mengandung banyak
pembuluh dan kapiler darah.
Transplantasi sumsum tulang merupakan prosedur dimana
sumsum tulang yang rusak digantikan dengan sumsum tulang yang sehat. Sumsum
tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi
radiasi. Selain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti
sel-sel darah yang rusak karena kanker. Transplantasi sumsum tulang dapat
menggunakan sumsum tulang pasien sendiri yang masih sehat. Hal ini disebut
transplantasi sumsum tulang autologus. Transplantasi sumsum tulang juga dapat
diperoleh dari orang lain. Bila didapat dari kembar identik, dinamakan
transplantasi syngeneic. Sedangkan bila didapat dari bukan kembar identik,
misalnya dari saudara kandung, dinamakan transplantasi allogenik. Sekarang ini,
transplantasi sumsum tulang paling sering dilakukan secara allogenik. 



Kenapa transplantasi sumsum tulang diperlukan dalam
pengobatan Leukemia? Alasan utama
dilakukannya adalah agar pasien tersebut dapat diberikan pengobatan dengan
kemoterapi dosis tinggi dan atau terapi radiasi. untuk mengerti kenapa
transplantasi sumsum tulang diperlukan, perlu mengerti pula bagaimana
kemoterapi dan terapi radiasi bekerja. Kemoterapi dan terapi radiasi secara
umum mempengaruhi sel yang membelah diri secara cepat. Mereka digunakan karena
sel kanker membelah diri lebih cepat dibandingkan sel yang sehat. Namun, karena
sel sumsum tulang juga membelah diri cukup sering, pengobatan dengan dosis
tinggi dapat merusak sel-sel sumsum tulang tersebut. Tanpa sumsum tulang yang
sehat, pasien tidak dapat memproduksi sel-sel darah yang diperlukan. Sumsum
tulang sehat yang ditransplantasikan dapat mengembalikan kemampuan memproduksi
sel-sel darah yang pasien perlukan.Efek samping transplantasi sumsum tulang
tetap ada, yaitu kemungkinan infeksi dan juga kemungkinan perdarahan karena
pengobatan kanker dosis tinggi. Hal ini dapat ditanggulangi dengan pemberian
antibiotik ataupun transfusi darah untuk mencegah anemia. Apabila berhasil
dilakukan transplantasi sumsum tulang, kemungkinan pasien sembuh sebesar
70-80%, tapi masih memungkinkan untuk kambuh lagi. Kalau tidak dilakukan
transplantasi sumsum tulang, angka kesembuhan hanya 40-50%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar